Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 Mei 2017

INOKULASI TEMPE

Teman-teman pasti bingung kan sama judul artikel di atas. Pasti pada bertanya apa sih inokulasi itu? Kenapa bawa-bawa nama tempe?  Dan ada apa dengan inokulasi dan tempe?  Haha, santai gan semuanya pasti terjawab kok di artikel ini.  Insya Allah. Maka langsung aja deh baca dan pahami pembahasan saya di bawah ini.
Inokulasi
Inokulasi ini merupakan proses penanaman mikroba pada suatu media sesuai dengan kebutuhan nutrisi dari mikroba tersebut. Metode inokulasi terdiri dari 4 cara, yaitu streak plate, spread plate, pour plate, dan metode tusuk. Tetapi, pada kesempatan kali ini saya hanya menjelaskan 2 metode yaitu metode spread plate dan pour plate

1.     Spread Plate (Metode Sebar)
Spread plate adalah salah satu metode penanaman mikroba dengan cara menyebarkan mikroba secara rata pada media yang sudah dipadatkan. Meratakan inokulum pada media dengan menggunakan hockey stick. Inilah yang menyebabkan metode ini dinamakan metode sebar.
Metode Spread Plate

2. Pour Plate (Metode Tuang)
Pour plate adalah salah satu metode inokulasi dengan menuangkan sampel yang telah diencerkan sebelumnya secara langsung pada media agar yang telah dipadatkan kemudian ditutupi lagi dengan media hingga memadat.
Metode Pour Plate
Sesuai dengan judulnya pada proses inokulasi ini saya menggunakan tempe sebagai bahan. Kalian tahu tidak bagaimana tempe bias terbentuk? Sebenarnya proses pembuatan tempe ini menggunakan beberapa jenis mikroba. Tentunya mikroba yang menguntungkan ya guys. Begitulah proses inokulasi ini dilakukan untuk mendapatkan biakkan mikroba yang terdapat pada tempe. Dari proses inokulasi ini, saya mendapatkan bahwa mikroba yang berperan dalam proses pembuatan tempe yaitu Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, dan Rhizopus stolonifer.
1.   Rhizopus oryzae
Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigleserida dan asam amino.

2.   Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer menghasilkan enzim pektinase.

3.   Rhizopus oligosporus
Rhizopus oligosporus berperan mengubah protein kedelai menjadi asam amino yang menjadikan tempe mudah dicerna oleh manusia. Kapang jenis ini menghasilkan enzim fitase yang berfungsi membantu penyerapan lebih optimal mineral seperti zat besi dan kalsium pada pencernaan manusia.

3 komentar: